ku temukan penggantinya

CalenderQ

JamQ


Rabu, 23 November 2011

cinta kecilku

cinta kecilku


cinta kecilku,semenjak aku menemukanmu
kau kikis dan kau obati piluku di masa lalu
membawa terang cahaya nan biru…
cinta kecilku,aku menyebutmu demikian
bukan berarti hanya setetes cinta yang kuberikan
tapi aku lelah berjanji,untuk suatu hal yang tak bisa dipastikan…
cinta kecilku,cinta kita bersuntingkan rafflesia
sebuah bunga yang sering kusebut dalam segala rasa
meski nasibnya tak pernah menjanjikan keharuman
tetapi rafflesia ini tak pernah layu
cinta kecilku,malam ini aku merindukanmu….

Selasa, 22 November 2011

"Sungguh pria tidak pernah menyesal menjadi matahari bagi wanita"

Menjadi Matahari
Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan.
Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pria berkata ingin menjadi matahari. Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari, bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga.
Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari. Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu, tetapi pria ingin tetap jadi matahari.

Wanita berkata ingin menjadi Phoenix yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari.

Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah berubah 3x namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari tanpa mau ikut berubah bersama wanita. Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari.
Pria merenung sendiri dan menatap matahari.

Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga. Ini disebut kasih yaitu memberi tanpa pamrih.

Saat wanita jadi bulan, pria tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat kepada matahari. Matahari rela memberikan cahaya nya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan, dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ini disebut dengan Pengorbanan, menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.

Saat wanita jadi Phoenix yang dapat terbang tinggi jauh ke langit bahkan di atas matahari, pria tetap selalu jadi matahari agar Phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau dan matahari tidak akan mencegahnya. Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix. Matahari selalu ada untuk Phoenix kapan pun ia mau kembali walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari. Tidak akan ada makhluk lain selain Phoenix yang bisa masuk ke dalam matahari dan mendapatkan cinta nya. Ini disebut dengan Kesetiaan, walaupun ditinggal pergi dan dikhianati namun tetap menanti dan mau memaafkan.


"


taken from milist



Posted at 06:52 pm by harje
Make a comment  

Selasa, 25 Oktober 2011

KERINDUAN

waktu berjalan terasa lama
satu jam bagaikan  satu tahun lamanya
setiap detik hanya ada kerinduan didalam hati
kerinduan yang tak  ujung berakhir,,,..
    Rasa rindu yang semakin merasuk 
    Tak sanggup aku merasakan
    Kapankah kita kan bertemu kazih
    Hati ini tak sanggup lagi menahan 
   Kerinduan ini,,,,,

Sabtu, 08 Oktober 2011

Aku Mencintaimu Dengan Sederhana

Penulis : Inayati


Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu. *
For vieny, welcome to your husband’s heart.
*dikutip dari Aku ingin mencintaimu dengan sederhana karya Sapardi Djoko Damono.

Sumber : Majalah Ummi, edisi 12/XIII/2002

Rabu, 28 September 2011

PUISI PERSAHABATAN

Puisi Persahabatan | Puisi Persahabatan Terbaru 2011

Puisi Persahabatan - Kumpulan puisi tentang sahabat atau puisi persahabatan, puisi sedih di tinggal sahabat, puisi penantian seorang sahabat dan syair cinta seorang sahabat.

Nah buat yang suka sama puisi persahabatan atau puisi sahabat, berikut ini saya kasih khusus buat sobat2 yang pencinta puisi sahabat atau puisi persahabatan terbaru 2011. Ok langsung saja simak berikut puisi persahabatannya dibawah ini.



==========================================================

TeMaN aDaLah kaKi,..
TeMaN aDaLah taNgan,…
TeMaN aDaLah maTa,..
jiKa taNgan saKit kaKi puN saKiT

taPi sahabat aDaLah haTi daN oTak,.
maKa jaGaLah haTi daN piKiraN

haTi iTu raJa,…
seDaNgkan aNggoTa tuBuh mEruPaKaN pasukanNya
jiKa raJaNya baik, mKa baiK puLa pasukaNnya
taPi jiKa raJaNya jaHaT, mKa jaHaT puLa paZukaNnya.

persahabatan adaLah saTu jaNji daLam haTi,….
tak bisa di tuLis daN taG bisa di baCa
taPi,...tak aKan teRpisah kareNa jaRak,..
tak akaN bEruBaH kareNa masa,..
tak akaN sirNa kareN aMaraH,..

sEdeTik di maTa
seLamaNya di haTi

jf d’fLatoeZ

==========================================================

Seandainya waktu dapat di arahkan, aku ingin kau kembali menemani hati perih yang selalu menunggu kedatanganmu, bulan kini tiada mempunyai bintang sama halnya denganku, tak pernah ku sangka secepat itukah kau pergi sobat, temani aku dalam mimpi agar tiada lagi kesediaan di hati walau itu tak kan mungkin tapi kukan selalu berharap...

==========================================================

Aku tak tau kenapa pagi tak muncul, kenapa mentari slalu menutupi sinarnya, shabat kau pergi dengan kebahagiaan mu tingalkan luka seutuhnya untuku, kau adalah cahaya hidupku jangan kau pergi tinggalkan semua kenangan ini
dariku…. dan hanyalah waktu yang kan menjawab semua ini untuku…!!

==========================================================

untuk sahabat maaf,,
jika waktu ku terlalu singkat untuk kulewati denganmu, tawa q trlalu sedikit untuk q bagi bersamamu, tapi terlalu sering bahumu kubasahi dengan air mata, q bebani dengan masalah-masalah ku, tak bisa kuhitung berapa kali lidahku menyayat2 hatimu, namun kau slalu memberiku nafas saat aku sulit bernafas kau beri aq sayap saat aku sulit untuk terbang,
maaf kalau semua itu hanya mampu kutebus dengan ucapan terima kasih

==========================================================

Lautku... sahabatku laksana safir biru yang terbentang luas bermandikan indahnya cahaya surya, engkau pula yang membuat hatiku berdesir seiring desiran ombak di pasir putihmu, angin timur terus menerpa kalbuku yang tak henti tuk kagumimu, ingin kunikmati setiap pesona biru ini dan walau karam, kalbuku untukmu syahdunya percikan sirip-sirip kecil
seolah ajakku turut serta dan kan kulangkahkan kaki perlahan sampai dingin airmu menyambut seluruh aku

[just for someone special]

==========================================================

Semusim kita bersama Apapun rintangan Persahabatan menjadi pegangan, Gelak tawa meniti hari, Pahit dan duka sama dikongsi, Manisnya ukhuwah yg tlah bersemi Meskipun kini kita tlah terpisah, Namun setiap cebisan kenangan terindah Seringkali berlegar di ruang minda
Setiap detik waktu bersama Kan tetap tersemat menjadi sebuah memori Yang akan dikenang sampai mati…

==========================================================

Aku tak mengerti apa yang telah terjadi, kini aku disini duduk merenung sendiri meratapi redupnya bintang dimalamku.. Aku tak mengerti mengapa harus begini kau pergi tinggalkan aku tergolek letih, semua cuma tinggal kenangan dihati sosok manis nan ayu tersisa puing2 kalbu.. Aku cuma bisa berharap akan kedatanganmu nyanyikan lagu rindu pelibur kalbu bawa mimpi indah hidup bersama..

==========================================================

Hembusan bayu lembut bertiup dereu ombak yang memukul pantai, sayu hati bila terkenangkan memori indah bersama, dengarlah lagu kuciptakan tanda ingatan tulus buat mu, moga abadi di sanubari bersemi buat selamanya, segala yang manis pasti ada pahitnya begitulah jua hidup bersama, segala yang indah jadikan hiasan segala yang buruk jadikan sempadan, masih segar di ingatan ku sentiasa kenangan menggamit rasa, tempuhi onak dan duri, itulah yang diharungi janji yang telah kita bina tetap kekal abadi, seandainya dugaan datang menerpa hingga dirimu terluka, usah ditangis hibanya karna aku bersamamu mengubat hati yang duka demi janji kita, marilah suburkan kembali hubungan dengan kejujuran, leraikan segala impian buktikan dengan keikhlasan, moga persahabatan ini mengajar arti kehidupan dalam rahmat tuhan yang esa bahagia selamanya…..

==========================================================

Kenangan takan pernah sirna meski beribu kisah datang, kenangan akan abadi tersimpan dirimu menyatu dalam darahku, mengerti setiap gundahku kau hapus dengan tawa riangmu
sobatku…. pelangi hadir warnai langkah kita meski kadang tak indah namun warnanya tak pernah pudar

==========================================================

Ketika Cinta Menghancurkan semuanya tak ada satu pun kata yang dapat Menghiasinya. Cinta Pergi Sahabat Berlalu Sungguh terlalu Terasa Sakit Namun tak terobati. Rasa Rindu Yang Tak Terungkap Hanya Lirih Dan Mungkin Sebuah Penyesalan. Mana Yang Harus Kupilih SAHABAT SEJATI Atau CINTA Yang Selama Ini Kuharapkan…?? TUHAN SATUKANLAH KAMI….. KAN KU JADIKAN DIA SAHABAT DAN CINTA SEJATI UNTUK KU SELAMANYA

==========================================================

Disini ku sendiri bertemankan sepi.... berjalan mengitari bukit menapaki kaki, , mencoba tuk mencari jati diri. . . . bersama dengan hati yang sunyi,, tak ada lagi tawa khasmu,, tiada lagi kata mutiaramu . . . hanya aku, ombak dan pasir, , yang akan jadi saksi pencarianku...

mengharapkan sesuatu yang takkan terjadi ... soelah menaruh harapan pada angan-angan , , biarkan harapanku terkubur dalam bersama asaku . . . . karna masih ada burung camar yang masih bersedia temaniku,, bahagiaku seakan telah sirnna di dera ombak yang mampu pecahkan karang.. .. ceriaku tersesat bersamaan pencarianku,, ,, tapi satu kebahagiaan yang mampu gapai... yaitu bisa mengenalmu... karna kaulah MATAHARIKU....

By. Atha....

==========================================================

Angan hidupku melayang Disaat aku mengingatmu, Banyak kata yang tak sempat kuucap
Berlalu cepat kau tinggalkan aku Tinggalkan semua cerita Yang layak kukenang Wahai sahabat ..... Kurindu canda tawamu... Namun ......... Semua itu hanyalah sejuta mimpi, Kerapuhan hatiku, terjamah sudah Saat kau kembali kepadaNya Bersama dua cahaya yang menyertaimu, Tuk slamanya hingga akhir hayatku Kau ada di hatiku ...... Sahabat.


==========================================================

Jalan. Inilah lembaran yang kita lalui: jalan tak berujung
yang kita pahat dengan jejak langkah, selamanya melangkah
seperti cinta yang tak mengenal akhir
yang tak mengenal menyerah
di situ jejakjejak menjelma taman dan tetirah.
...
Aku hanya mampu melangkah bersamamu.Lembah. Kamulah kehidupan
di mana lembah dipenuhi kuncupkuncup melati
senantiasa bersemi, tubuh wangi yang kukecup tiap pagi
embunembun berbaris di bulu matamu
mengerling sejuk ke dalam kalbu.
...
Aku hanya mampu bersyukur memandangmu.

Laut. Sungaisungai kuciptakan sungaisungai yang melambai
di bibirmu pantai segala kerinduanku bermuara
segalanya sampai
bukankah cinta itu lambang abadi?
di bibirmu sajakku menjelma cium
menjadi ombak di celahcelah lautmu yang anggun.

Aku hanya mampu memeluk gemuruhmu.

Bibir. Aku tidak tahu,
bagaimana indahnya engkau melukiskan cinta
hanya dengan sebuah lengkung sederhana di bibir
sementara ribuan kata tak sanggup kueja dan kutata
agar dapat menulisi kertas hatimu.

Aku hanya mampu merangkum senyummu dengan seulas ciuman...

==========================================================

Bulan. Bias cahaya melukis malam jadi taman. Kubayangkan kau disini di pangkuan. Memetik angin mendawaikan lagu, seirama detak jantung memperjelas rindu. Pemandangan selalu lebih indah, ketika tatap matamu bersinar di pangkuan. Mungkin kautitipkan kerling matamu pada embun.

Kukecup keningmu pada setangkai kuntum. Jarak. Aku mencintaimu, maka rindu menjadi pertemuan paling indah ketika kamu tak di sisiku. Suaramu musik yang membebaskan aku dari sepi. Gemuruh. Aku dengar ombak di kejauhan, bagai ritmis jantung berdebar memecah sunyi. Memenuhi teluk hatiku dengan gemuruh laut yang tak pernah henti. Sebab hanya rindu mampu menyempurnakan percakapan kita, yang kadang tak bisa diakhiri dengan ciuman.

Malam lebih panjang. Memikirkan kamu seorang. Di balik cerahnya bintang, kaukah mengarahkan kompas hatiku. Untuk kutemukan doamu yang kautitipkan pada langit jauh. Jejakjejakmu melindungi setiap kenangan, menciptakan bayangan yang berjaga di lensa mata. Sungguh, aku kangen kamu

==========================================================

Ribuan jalan telah kita lewati, Berbagai rintangan telah kita lalui, Penuh wewangian bunga maupun bertabur duri, Penuh suka maupun duka di hati, Semua bukanlah sekedar kenangn, Semua bukanlah sekedar renungan Saat kita dalam kebersamaan, Dalam suka maupun pengorbanan...

Namun, kita tlah tahu Kita tak selamanya bersatu, Menempuh jalan hidup yang bertabur debu, Bertabur dedaunan yang tak pernah tersapu, Saat berpisah harus menyapa, Ku tak ingin kau teteskan air mata, Ku tak ingin kau berduka, Karena hati kita kan tetap bersama

Sahabatku tercinta!! Inilah hidup Kadang kita membuka Suatu saat kita kan menutup, Sahabatku tercinta!! Ku ingin kita kembali bersama Di saat harta tak lagi berguna....

==========================================================

Nah Itulah Kumpulan puisi sahabat atau puisi persahabatan terbaru 2011. kalau ada yang mau nambahin puisi persahabatannya silahkan saja. caranya gampang banget, tinggal sobat tuliskan puisinya di kolom komentar dibawah ini, jika sudah ada waktu luang nanti saya tambahkan puisi yang sobat tulis tadi ke artikel puisi persahabatan di atas.

Selasa, 27 September 2011

Cerita Hidup Orang Desa

Saat seorang bayi mungil lahir, semua orang dewasa di sekitarnya berbahagia. Harapan setinggi - tingginya digantungkan dan doa semulia - mulianya dipanjatkan.
Namun saat kenyataannya sang bayi tumbuh menjadi anak yang terbelakang, semua orang dewasa meratapinya. Mengasihaninya.
Hidupnya akan susah, kata mereka. Kasihan sekali, lanjut mereka.

Terbukti memang, hidup si anak susah. Memijat tetangga, dibayar lima ribu rupiah.
Di tengah perjalanan, dihadang anak tetangga. Uang lima ribu dirampas dan ditukar dengan seribu rupiah.
Anak bodoh, anak bodoh! Anak bodoh tidak perlu dibayar lima ribu. Ejekan terdengar sepanjang jalan.
Kasihan kamu nak, kasihan kamu nak. Ibu di rumah meneteskan air mata melihat hasilnya.
Si anak yang tak mengerti hanya merasa senang dengan apapun yang didapatnya.

Tahun demi tahun berlalu. Ketidakadilan dan ejekan adalah makanan sehari - hari si anak.
Namun ia tak pernah cukup mengerti tentang mengapa semua itu terjadi
dan ia hanya menerima semuanya begitu saja. Mungkin memang  seharusnya begitu pikirnya.

Begitu yang terjadi hingga tubuhnya meninggi dan jakunnya muncul.

Waktunya pun tiba. Pemuda - pemuda berbondong - bondong berjalan menyusuri sungai,
meninggalkan desa dan masa kanak - kanak mereka.

Mengadu nasib di kota, mencari kebahagiaan kata mereka.
Ibu - ibu mengantar dengan air mata. Setengah sedih, setengah haru.
Perpisahan ini bisa jadi selamanya, kata mereka.

Ibunya pun meneteskan air mata. Anaknya semata wayang, takkan pernah ke mana - mana.
Sementara ia yang tak terlalu mengerti, hanya terus menjalankan kebiasaannya memijit. Yang berbeda hanyalah tidak ada lagi yang menghadang dan mengejeknya. Ia pulang dengan hasil utuh dan perasaan yang baru dikenalnya sebagai perasaan senang.

Hidupnya terus susah namun kebaikan dan kemurahan hati manusia terus mengalir. Bayarannya memijit bertambah, dan ia sudah bisa berhitung dan menabung.
Cukup masukkan ke kaleng ini saja setelah dapat uang, begitu kata ibunya
dan itu yang dilakukannya selalu tanpa terlupa.

Hingga ibunya menua dan semua orang hadir membantunya menguburkan sosoknya yg renta.

Apa ini, apa ini? Tanyanya pada yang hadir. Mengapa dada ini terasa sakit dan air keluar dari mataku? Semua yang hadir menangis terisak. Kasihan kau nak, kasihan kau nak.
Ia melanjutkan harinya dan belajar mengenal rasa sepi. Terkadang air masih keluar dari matanya saat terbayang ibu.
Ia yang tak terlalu mengerti mengenai kematian, hanya berpikir mungkin begitu seharusnya, dan hanya menjalaninya.
Hingga perlahan orang - orang yang dikenalnya sejak kecil pun satu persatu menghilang meninggal, dan air tak keluar lagi dari matanya.

Tahun - tahun berlalu, dan ia menjalani harinya seperti biasa.
Sepulangnya, seorang pria yang tak ia kenal, duduk tertunduk di pinggir jalan.
Ia menghampirinya namun tak berhasil bertanya.

Ketika pria itu menengadahkan kepala, ia melihat air keluar dari mata pria itu.
Aku anak durhaka. Ibu matipun aku tak kembali. Kukira kebahagiaan ada di kota sana. Kukira semua itu nyata. Tapi ini yg nyata ternyata. Aku bukan apa - apa, tak punya apa - apa, dan tak punya siapa - siapa.
Pria itu terus meracau dan air semakin banyak keluar dari matanya.

Ia yang tak terlalu mengerti apa yang dibicarakan pria itu, hanya memandanginya diam. Ia tak mengerti apa yang dibicarakannya, tapi ia mengenal air yang keluar dari mata itu.
Dan lihatlah aku sekarang, berbicara dengan si bodoh yang tak mengerti apa - apa! Si bodoh yang tak bisa apa - apa! Teriak pria keras - keras sambil menangis.
Ia mengenal itu! Pria itu adalah anak yang selalu mengatakan hal yang sama dulu. Yang selalu tertawa senang saat menukar uang lima ribu rupiah miliknya menjadi uang seribu rupiah.

Ia yang tak terlalu mengerti bagaimana menjelaskannya, berlari kencang ke arah rumahnya.
Bagus! Sekarang si bodoh pun meninggalkanku! Bodoh bodoh!! Pria itu terus meracau.
Tak berapa lama ia kembali ke hadapan pria itu dengan nafas terengah - engah.
Tukar ini dengan sepuluh ribu rupiah, katanya seraya memberikan uang lima puluh ribu rupiah kepada pria itu.

Kamu bodoh ya! Apa maksudmu! Pria itu marah dan berdiri mencengkeram keras lengannya.
Ampun ampun. Dulu kamu akan senang kalau sudah menukar uangku. Makanya tukar ini! Aku masih punya lagi kalau kamu perlu banyak sampai air itu tidak keluar lagi dari matamu, katanya ketakutan.
Pria itu melepaskan cengkeramannya dan tertegun lama.

Ini tukar. Katanya sambil menyorongkan uang yang dipegangnya.
Mata pria itu berkaca - kaca memandangnya seraya bertanya,
kenapa kau pikir ini bisa membuat air mataku tak turun lagi?

Ia yang tidak terlalu mengerti pertanyaannya itu berusaha mengatakan apa yang ia tahu.
Setiap aku ingat ibu, air mau keluar dari mataku. Aku pergi memijit dan uang itu yang kubawa pulang. Sekarang air tak keluar lagi dari mataku.
Pakailah untukmu juga, ucapnya perlahan pada pria itu.

Pria itu memeluknya erat dan menangis tersedu - sedu.
Ia yang tak terlalu mengerti dengan semua itu hanya berpikir mungkin memang seperti itu seharusnya. Ia pun memeluk pria itu juga.

Hingga akhir, hidupnya memang selalu susah. Tapi air tak pernah keluar lagi dari matanya.
Anak tetangganya itu membantunya hingga akhir hayatnya. Bersama - sama bekerja dan bertetangga. Hingga akhir ia tak pernah menikah. Ia yang tak pernah terlalu memahaminya, menganggap mungkin memang begitu seharusnya.

Sesaat sebelum ia meninggal, sahabatnya itu pernah bertanya padanya,
Kamu tahu apa itu bahagia? Apakah kamu merasa bahagia dengan hidupmu?
Ia yang tak terlalu mengerti pertanyaannya, berusaha menjawab apa yang ia tahu.
Mungkin memang begini seharusnya, jawabnya tersenyum.

----------------------------------------------------------------------------------------------
Sebuah cerita yang diceritakan oleh pembantuku saat aku kecil dulu. Cerita yang aneh pikirku dulu. Terbiasa untuk selalu mencari moral ceritanya, saat itu aku tidak mendapatkannya. Tidak ada pembalasan untuk si anak nakal. Tidak ada keadilan untuk si bodoh. Tidak ada perubahan mendasar dalam kehidupannya. Tidak ada superhero atau sesuatu yang fantastis. Memang ada sedikit kebaikan hati, tapi itu lebih karena kebodohan si bodoh. Dan saat kutanyakan pada pembantuku, jawabannya "Saya ini orang bodoh non. tapi mungkin memang begini seharusnya. Jagain non biar jadi non yang jadi anak pinter."

Dua puluh tahun setelahnya, aku mengingat dan menulis cerita ini lagi, dan mataku berkaca - kaca. Moral ceritanya? Sangat berlimpah.
Ada kepasrahan dan keyakinan di sana. Ada kepolosan. Ada penerimaan hidup. Ada ketabahan. Ada kesederhanaan. Ada kebahagiaan dalam ketidakberadaan dan ketidakmewahan. Ada rasa hangat yang menyusup di relung hati.

Kisah tentang kesusahan dan kemudahan. Kisah tentang hidup yang tak pernah adil. Kisah tentang hidup yang tak selalu harus bahagia pun sempurna.

Kisah tentang hidup manusia.

- Pembantuku itu masih bekerja padaku hingga sekarang, setelah hampir 27 tahun bersama keluargaku. Beliau sudah seperti ibuku dan ibu adik - adikku sendiri :). Teringat saat dulu kutanya apa judul ceritanya, dia bilang: "Yah...cerita hidup orang desa."

Rabu, 21 September 2011

SUKSES ADALAH HIDUP SAYA

"Sukses adalah Hak Saya"
"sukses adalah hak saya!Sukses bukan milik orang-orang tertentu.Sukses milik anda,milik saya dan milik siapa saja yang menyadari,mengiginkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati,"-Andrie Wongso
karena kesuksesan adalah hak setiap orang,sepanjang orang yang bersangkutan menyadari,mengiginkan dan memperjuangkannya dengan sepenuh hati.Maka semua orang pada dasarnya bisa merancang kesuksesanya sendiri,asalkan ia menguasai prinsip,cara,bidang dan pelajaran utama untuk menciptakan sendiri kesuksesan dimasa depan.
Apakah saya bisa sukses?
Brian Tracy ,penulis yang masuk dalam Guiness Book of Record mengatakan,"kehidupan seperti balok kombinasi;tugasmu menemukan angka-angka yang tepat,dalam susunan yang tepat ,sehingga kau bisa memperoleh apapun yang kau inginkan."

Renungkan Al-Qur'an Surat Al-Ra'du ayat 11,"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga mereka berusaha untuk merubah keadaan mereka sendiri.''
seperti sudah dituliskan diatas bahwa setiap orang pada dasarnya bisa merancang kesuksesanya sendiri,asalkan ia menguasai prinsip,cara ,bidang,dan pelajaran utama untuk menciptakan sendiri kesuksesannya di masa depan.Terkait prinsip,ada tiga prinsip utama untuk menciptakan kesuksesan bagi diri anda sendiri.

Prisip utama 1:Bertanggung jawab 100% atas kehidupan 
"Kau harus bertanggung jawab atas kehidupanmu.Kau  tidak bisa mengubah keadaan ,musim atau arah angin .tapi,kau bisa mengubah diri sendiri."jim john ,filsuf bisnis nomor satu Amerika.

Siapakah yang paling bertanggung jawab atas kehidupan,nasib dan apa yang telah anda capai dan milik hari ini?Hanya ada satu orang yang bertanggung jawab atas hasil kehidupan yang anda jalani.Orang itu adalah Anda sendiri.Jika ingin berhasil,anda harus bertanggung jawab 100% atas semua yang anda alami dalam kehidupan anda.hal itu termasuk hasil yang anda peroleh,tingkat prestasi anda,hal-hal yang anda hasilkan,mutu hubungan anda,kondisi kesehatan fisik anda,penghasilan anda,utang anda,perasaan anda-semuanya.!

Kenyataannya,kebanyakan diri kita sudah terbiasa menyalahkan sesuatu diluar diri kita sendiri atas kehidupan kita yang tidak kita sukai.Kita menyalahkan orang tua kita,atasan kita ,teman kita,media,rekan kerja,pelanggan kita,pasangan kita,cuaca ,krisis ekonomi,buruknya keuangan kita-siapapun dan apapun yang bisa kita jadikan KAMBING HITAM.kita tak pernah melihat sumber masalahnya -DIRI KITA SENDIRI....

Siapakah yang paling bertanggung jawab atas kehidupan saya hari ini?
Hasil yang saya peroleh hari ini?
Apakah saya bertanggung jawab 100% atas kehidupan saya?
Apakah saya pernah menyalahkan orang lain atas kejadian apapun atas hidup saya?
Apakah saya pernah mengeluh tentng sesuatu?

Jika ya ,berarti anda tidak bertanggung jawab 100% atas kehidupan anda.Bertanggung jawab 100% berarti anda mengakui bahwa anda menciptakan semua yang terjadi pada diri anda.Halitu berarti Anda mengerti bahwa andalah penyebab semua pengalaman anda .jika anda benar-benar ingin sukses,dan saya tahu anda sangat ingin,maka anda harus berhenti menyalahkan orang lain dan mengeluh,serta mengambil tanggung jawab penuh atas kehidupan Anda-itu berarti semua hasil perbuatan ,baik kesuksesan maupun kegagalan.itulah syarat menciptakan kehidupan sukses.hanya dengan mengakuinya -bahwa anda yang menciptakannya semuanya sampai sekarang-Anda bisa mengambil alih kendali untuk menciptakan masa depan yang anda inginkan.


'anda tidak bisa menyewa orang lain untuk berolah raga untuk anda.Anda harus melakukannya sendiri jika ingin memperoleh manfaatnya.Entah itu berlatih fisik,peregangan,bermeditasi,membaca belajar bahasa baru,menciptakan kelompok perencana,menentukan target yang terukur,memvisualisasikan kesuksesan,mengulangi penegasan,atau berlatih ketrampilan baru,Andalah yang harus melakukannya.Tak ada orang lain yang bisa melakukannya untuk anda,"Jim Rohn,filsuf bisnis satu Amerika.

Berhentilah mencari alasan ,berhenti mengeluh ,berhenti menyalahkan keadaan diluar diri anda.anda harus berhenti melakukan semua itu selamanya.

Jika sesuatu tidak berhasil sesuai dengan rencana ,Anda harus bertanya kepada diri sendiri,"Bagaimana cara saya melakukannya ?Apa yang saya fikirkan?Apa keyakinan saya?aApa yang tidak saya katakan?apa yang tidak aku